Media Raya Org

SUMBER UTAMA INFORMASI ANDA

500 Sampel Penelitian Mission Indonesia 2024 Diserahkan ke BRIN


MediaRaya.Org – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dan OceanX melalui Program Mission Indonesia 2024 telah melakukan penelitian di perairan Indonesia pada Mei 2024.

Direktur Pengelolaan Armada Kapal Riset BRIN Nugroho Dwi Hananto mengatakan, tim peneliti yang tergabung dalam “Mission Indonesia 2024” berhasil mengumpulkan sekitar 500 sampel tahap 1 dan 2 yang disimpan di BRIN.

“Seluruh data survei aman dan data atau sampel diserahkan ke BRIN sehingga semua informasi adalah milik Indonesia,” kata Nugroho, di BRIN Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Soekarno, Cibinong, Kamis (11/7/2024).

Pemerintah Indonesia, jelas Nugroho, akan menggunakan data dan temuan penelitian dari misi ini untuk mendesain dan penempatan area konservasi laut, pengelolaan perikanan, dan mitigasi bencana alam yang lebih baik tentang gempa bumi dan tsunami di Sumatera.

Hasil dari misi penelitian ini akan mendukung tujuan dan komitmen Indonesia terhadap Visi Kementerian Kelautan dan Perikanan pada 2045, yakni penciptaan kawasan konservasi laut di 30 persen wilayah perairan Indonesia, perikanan berbasis kuota, mendukung keselarasan Indonesia dengan Dekade Ilmu Pengetahuan Kelautan atau Ocean decade PBB, dan memahami perbaikan kondisi laut.

“Geosains dan informasi yang diperoleh akan digunakan dalam mitigasi, adaptasi, pemantauan, dan pengawasan iklim,” tambah Nugroho.

Adapun empat topik penelitian utama dalam misi ini, yaitu geologi kelautan, oseanografi, keanekaragaman hayati dan perikanan, dan ekologi mamalia laut.

“Misi ini juga akan menjadi peluang peningkatan kapasitas peneliti Indonesia untuk mempelajari metode penelitian baru dan mengembangkan kolaborasi lintas institusi,” terang Nugroho.

Untuk itu, BRIN mengajak mitra yang terhimpun dalam peserta Workshop Pemanfaatan Data dan Sampel “Mission Indonesia 2024” hasil pemantauan Kapal Riset OceanXplorer melakukan kunjungan ke fasilitas riset di KST Soekarno. Di antaranya, fasilitas pengelolaan Koleksi Ilmiah Keanekaragaman Hayati (KEHATI), Laboratorium InaCC, Laboratorium Genomik, dan High Performance Computer.

“Tujuan kunjungan ini adalah untuk menyampaikan kepada mitra, utamanya pengguna kapal riset, bahwa semua sampel yang kita peroleh dari lapangan telah kita sampaikan kepada Direktorat Pengelolaan Koleksi Ilmiah BRIN,” ungkap Nugroho.

Dia berharap, mitra dapat memahami tata cara, prosedur, dan pengelolaan sampel ilmiah nasional di BRIN agar dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.

“Khususnya pada mitra asing luar negeri, agar mereka juga mengetahui bahwa kita sedang berproses untuk menyediakan fasilitas riset yang mutakhir,” sebutnya.

Lebih lanjut Nugroho mengatakan, sebagian besar atau hampir seluruh proses ilmiah pada sampel-sampel yang diakuisisi di lapangan dapat dilakukan di dalam negeri, dengan kemampuan dalam negeri.

“Tentunya, kolaborasi dengan periset asing bisa menambah wawasan dan khasanah periset Indonesia tentang perkembangan ilmu pengetahuan yang mutakhir,” kata Nugroho.

Dirinya berharap, periset Indonesia, baik dari perguruan tinggi maupun BRIN dapat memanfaatkan semua fasilitas yang ada agar menghasilkan karya ilmiah unggul di tingkat global. Sehingga, peran Indonesia di tingkat global dapat lebih signifikan.

Sementara itu, Koordinator Pelaksana Fungsi Direktorat Pengelolaan Koleksi Ilmiah BRIN Darmawan mengaku, beberapa peneliti masih belum mengetahui akses data dan prosedur yang berlaku di BRIN.

“Selama ini, mereka khawatir dengan izin akses dan keamanannya. Tetapi hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan, karena Direktorat Pengelola Koleksi dapat dipercaya akan melakukan penyimpanan sampel sesuai prosedur di BRIN, dan hal ini sesuai dengan keinginan periset,” tandasnya. (Sumber brin.go.id)

Sumber