MediaRaya.Org – Perancangan desain kapal patroli FPB 28 meter dan FPB 38 meter kerja sama antara Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan telah selesai melewati tahap pekerjaan uji model kapal.
Uji model kapal patroli ini menunjukkan hasil yang sesuai dengan kebutuhan sehingga dapat dilanjutkan kepada tahap pembangunan kapal.
Perancangan desain dan pembangunan kapal patroli ini merupakan kegiatan multi years, yang diselenggarakan pada tahun anggaran 2024 dan 2025 sampai dengan 2027.
Perancangan desain kapal dibuat oleh tim periset di Pusat Riset Teknologi Hidrodinamika (PRTH) BRIN, sedangkan pekerjaan uji model kapal dilakukan oleh tim periset di Laboratorium Hidrodinamika BRIN. Pembangunan kapal sendiri direncanakan mulai tahun 2025 di galangan kapal nasional.
Laboratorium Hidrodinamika BRIN memiliki berbagai fasilitas laboratorium yang mendukung riset dan pengujian bangunan dan struktur bangunan apung yang didukung dengan sumber daya iptek yang kompeten. Pembangunan kapal ini telah melalui rangkaian riset dari tim riset PRTH BRIN dan rangkaian pengujian di laboratorium hidrodinamika.
Beberapa pengujian yang telah dilakukan diantaranya maneuvering – seakeeping model test yang terdiri atas turning maneuver test, zig-zag manuver, dan beberapa pengujian lainnya.
Selain uji terhadap bangunan kapal, dilakukan juga uji kinerja powering, salah satunya yakni uji propeller sebagai penggerak utama kapal. Hal ini berkaitan dengan performa kapal ketika digunakan di atas air.
Perekayasa Ahli Muda PRTH BRIN, Faris Maulana Noor menyampaikan bahwa rancangan desain kapal yang telah selesai dibuat oleh periset PRTH BRIN telah dilakukan uji model kapal di Laboratorium Hidrodinamika BRIN. Hasilnya menunjukkan bahwa desain kapal yang dibuat sudah optimal dan sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan oleh pihak Ditjen Bea dan Cukai.
Hasil perancangan desain dan pekerjaan uji model kapal patroli FPB 28 meter dan FPB 38 meter disampaikan oleh BRIN kepada pihak Ditjen Bea dan Cukai Kemenkeu dalam FGD yang diselenggarakan di Kawasan Sains Said Djauharsjah Jenie BRIN di Surabaya pada Jumat (20/09).
“Selain penyampaian hasil desain dan hasil uji model kapal, dalam FGD tersebut juga kami tunjukkan secara langsung demo uji model kapal yang dilakukan di kolam towink tank untuk demo pengujian self propulsion dan di kolam MOB untuk demo pengujian seakeeping dan maneuvering,” ujar Fariz.
Sementara itu, Koordinator Pengelola Laboratorium Hidrodinamika, Direktorat Pengelolaan Laboratorium, Fasilitas Riset, dan Kawasan Sain dan Teknologi BRIN, Mochammad Nasir mengatakan bahwa pekerjaan uji model kapal dilakukan untuk memvalidasi desain kapal patroli FPB 28 meter dan FPB 38 meter.
Tujuannya agar hasil perancangan pembangunan desain yang telah dibuat sesuai dengan perencanaan yang diharapkan. Sehingga saat kapal ini dibangun tidak ada kekurangan, baik dari aspek desain maupun uji model kapal yang telah dilakukan.
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan FGD dan demo uji model kapal, Direktur Penindakan dan Penyidikan Ditjen Bea dan Cukai, Rizal menyampaikan bahwa desain kapal dan hasil uji model kapal patroli FPB 28 meter dan FPB 38 meter sudah sangat sesuai dengan rencana spesifikasi kapal yang dibutuhkan, baik dari sisi kecepatan maupun konsep desain kapal.
Sesuai dengan rencana, kapal patroli ini akan dibangun sebanyak 5 unit pada tahun depan dan selanjutnya dapat dioperasionalkan untuk pengamanan perairan di Indonesia.
Dirinya berharap, kedepan BRIN bersama Bea dan Cukai serta stakeholder yang lain bisa terus melanjutkan koordinasi dan kolaborasi dalam pembangunan kapal untuk mencegah dan memberantas penyelundupan di perairan Indonesia.
“Setelah desain kapal dibuat dan uji model kapal dilakukan, kini kami sedang menunggu proses approval oleh biro klasifikasi Indonesia dengan tujuan agar seluruh gambar desain yang telah kami buat mendapatkan persetujuan untuk dijadikan sebagai dokumen tender pelelangan pembangunan kapal yang akan dilakukan oleh pihak Bea dan Cukai,” terang Faiz.
“Untuk itu kami sebagai desainer kapal akan berkomitmen untuk terus mengawal pihak Bea dan Cukai sampai proses pembangunan kapal ini selesai dan dapat beroperasi dengan optimal,” pungkasnya. (Sumber brin.go.id)
More Stories
Art Love U Fest 2024: Eksplorasi Bahasa Cinta 43 Perupa Indonesia
Wamen ESDM Tegaskan Pentingnya Modernisasi Alat Pemantauan Gunung Api
Fasilitas Face Recognition Sudah Hadir di 20 Stasiun Kereta Api